Jadi Pembina FMI, Ini Pesan Ganjar Pranowo Buat Pendaki Gunung Indonesia
INDOSINPO – Setelah melalui tahapan persiapan selama beberapa minggu, Pengurus Provinsi Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) Jawa Tengah akhirnya resmi terbentuk. Jateng merupakan provinsi ke-17 dalam struktur kepengurusan FMI dengan Satria Bagus Utama sebagai ketuanya.
Prosesi pelantikan sekaligus pengukuhan Pengprov FMI Jateng berjalan penuh khidmat dan lancar pada Minggu (13/9/2020). Ketua Harian PB FMI, Rahmat Abbas hadir mewakili Ketua Umum Mayjen TNI Mar (Purn.) Buyung Lalana, sekaligus memimpin prosesi itu.
Dalam amanatnya melalui Ketua Harian, Ketum Buyung Lalana menyampaikan, dengan terbentuknya Pengprov FMI Jawa Tengah diharapkan pendaki gunung di wilayah setempat terus berperan nyata di dunia mountaineering sehingga bisa berkembang menjadi wahana dan saluran generasi muda untuk berkiprah bagi kemajuan bangsa.
“Pendaki gunung harus dapat tampil melalui kegiatan mountaineering yang bertanggung jawab. Dapat terus berkontribusi dalam konservasi kawasan gunung dan pegunungan sebagai kawasan penyangga kehidupan, sehingga dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang,” ujar Ketua Umum.
Mantan Komandan Korps Marinir itu juga berpesan agar Pengprov FMI Jateng senantiasa bersinergi dengan semua jajaran dan kalangan terkait aktivitas pendakian gunung.

Dalam lawatannya ke Jawa Tengah, Rahmat Abbas bersama delegasi PB FMI lainnya berkesempatan untuk beraudiensi sekaligus bersilaturahim dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan itu, FMI menyampaikan perkembangan aktivitas mountaineering di Indonesia, khususnya di wilayah Jateng. Pertemuan berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Ganjar menyambut baik kehadiran Pengprov FMI Jateng dan siap mendukung organisasi yang tercetus 28 Agustus 2005 itu mengembangkan aktivitas dunia mountaineering di Tanah Air.
“FMI mempunyai visi dan misi mewujudkan dan memasyarakatkan aktivitas mountaineering Indonesia yang bertanggung jawab demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Hal ini dilakukan melalui kegiatan sains dan teknologi, pelatihan, konservasi, ekowisata, olahraga dan petualangan. Sehingga, pendaki gunung kita akan memiliki nilai tambah yang baik,” kata Ganjar yang pernah menjabat ketua Majestic-55 Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mas Ganjar, begitu mantan anggota DPR ini akrab disapa oleh kalangan pegiat alam, juga menyampaikan kesediaannya untuk menjadi Pembina FMI.
Ia pun berpesan agar Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) Pengelolaan Pendakian Gunung 8748:2019, segera diterapkan secara menyeluruh dalam pengelolaan pendakian gunung Jawa Tengah.
“Pertama, edukasi tidak dapat dipungkiri, kemudian harus ada penataan. Lalu, begitu terlihat antusias masyarakat tinggi, maka harus ada regulasi. Berikutnya, setelah semua berjalan, harus patuh dan ikut aturan. Karena, pada masa sekarang, pengunjung memiliki perilaku yang berbeda-beda. Diatur, bukan artinya mempersulit, tetapi, justru agar dapat lebih gampang. Menjadi lebih aman dan dapat terjaga kelestarian alamnya,” tuturnya.
Berkaitan dengan aktivitas pendakian gunung yang sebagian sudah dibuka kembali pada masa pandemi COVID-19, Ganjar meminta protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah tetap dipatuhi dengan disiplin.
“COVID-19 itu, tidak peduli di gunung atau di mana pun. Termasuk saat mendaki gunung. Kalau, kamu ketemua orang atau ada kerumunan, pasti itu ada potensi terpapar. Lebih baik hindari. Jadi, kalau kamu tidak siap, lebih baik di rumah saja, jangan mendaki gunung dulu. Tunggu sampai pandemi Covid selesai. Tetapi, kalau memang mau mendaki, ikuti ketentuan dan aturannya. Pastikan, memang sudah dibuka atau belum. Ingat, jangan bergerombol, tidak ramai-ramai. Manage dengan baik, berhati-hati dan sabar,” pesan mas Ganjar.
Link asli berita: https://indosinpo.com/2020/09/14/jadi-pembina-fmi-ini-pesan-ganjar-pranowo-buat-pendaki-gunung-indonesia/
0 komentar: