FMI dan APGI Jalin Kerjasama
Ketua Umum Pengurus Besar FMI, Mayjen TNI Mar (Pur) Buyung Lalana, S.E dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia Cecilia Enny Yashita A, menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) tentang pengembangan kegiatan pendakian gunung, kepemanduan dan wisata pendakian gunung dan pegunungan di Indonesia. Acara pendandatanganan bertempat di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (10/9/2020) malam.
Dengan penandatanganan kesepahaman ini, dimulailah babak baru sinergi antara FMI dan APGI untuk menciptakan dunia pendakian dan petualangan di Indonesia yang aman, nyaman dan bertanggungjawab.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PB FMI mengatakan, bahwa Kerjasama ini merupakan kesempatan bagi FMI untuk dapat menjadi lebih besar. “Harapannya, FMI dan APGI akan menjadi sebuah sinergi yang mampu dirasakan manfaatnya bagi pencinta dan pemerhati gunung, serta menciptakan potensi kegiatan yang lebih besar dikemudian hari. Serta, ini menjadi babak baru bagi kedua belah pihak untuk dapat mendorong kegiatan pendakian gunung sebagai hobi dan profesi ke arah yang lebih positif.”
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum APGI menambahkan, bahwa kedua organisasi mempunyai kegiatan yang dekat dan saling membutuhkan. “Dengan MoU ini, dapat terbentuk ikatan kekeluargaan yang lebih besar lagi antara FMI dan APGI. Harapannya, akan terbuka wawasan yang lebih luas dan menciptakan individu-individu yang lebih unggul, sehingga dunia pendakian yang aman, nyaman dan bertanggungjawab bisa diwujudkan bersama.”
Dalam MoU tersebut,dibahas hal-hal penting terkait dunia pendakian dan kepemanduan. Beberapa hal yang menjadi sorotan utama meliputi, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, pengembangan kegiatan pendakian gunung, kepemanduan gunung dan wisata pendakian gunung, pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan gunung dan pegunungan, serta sosialisasi dan pengembangan media informasi gunung dan pegunungan.
Ketua Harian FMI Rahmat Abbas, dalam keterangannya menyampaikan bahwa, FMI dan APGI merupakan dua organiasi yang mempunyai banyak kesamaan. “Oleh karenanya, menjadi lebih baik jika FMI dan APGI bersama-sama membangun dunia mountaineering yang lebih maju dan lebih memasyarakat.”
FMI merupakan wadah nasional pendaki gunung di Indonesia
yang memiliki visi untuk memasyarakatkan dan mewujudkan aktifitas mountaineering
Indonesia yang professional demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa melalui kegiatan sains dan teknologi, konservasi, ekowisata,
olahraga dan petualangan.
APGI merupakan wadah nasional organisasi profesi pemandu gunung di Indonesia yang memiliki visi untuk menjadikan pemandu gunung di Indonesia sebagai pekerjaan professional serta memiliki standar kompetensi tingkat nasional maupun internasional. (bm/0920)
0 komentar: